Selasa, 29 Maret 2011

Karakteristik Perilaku dan Pribadi pada Masa Remaja

Merujuk pada tulisan Abin Samsuddin (2003), di bawah ini disajikan berbagai karakteristik perilaku dan masa remaja, yang terbagi ke dalam bagian dua kelompok yaitu remaja awal (11-13 s.d. 14-15 tahun) dan remaja akhir (14-16 s.d. 18-20 tahun) meliputi aspek : fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian.

Remaja Awal


(11-13 Th s.d.14-15 Th)

Fisik

Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat.
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering- kali kurang seimbang.
Munculnya ciri-ciri sekunder (tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki.

Psikomotor

Gerak – gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan.
Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan.

Bahasa

Berkembangnya penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing.
Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung segi erotik, fantastik dan estetik.

Perilaku Kognitif

Proses berfikir sudah mampu mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal (asosiasi, diferen-siasi, komparasi, kausalitas) yang bersifat abstrak, meskipun relatif terbatas.
Kecakapan dasar intelektual menjalani laju perkembangan yang terpesat.
Kecakapan dasar khusus (bakat) mulai menujukkan kecenderungan-kecende- rungan yang lebih jelas.

Perilaku Sosial

Diawali dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer.
Adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi.

Moralitas

Adanya ambivalensi antara keinginan bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan dan bantuan dari orang tua.
Dengan sikapnya dan cara berfikirnya yang kritis mulai menguji kaidah-kaidah atau sistem nilai etis dengan kenyataannya dalam perilaku sehari-hari oleh para pendukungnya.
Mengidentifikasi dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe idolanya.

Perilaku Keagamaan

Mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan mulai dipertanyakan secara kritis dan skeptis.
Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari dilakukan atas pertimbangan adanya semacam tuntutan yang memaksa dari luar dirinya.
Masih mencari dan mencoba menemukan pegangan hidup

Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian

Lima kebutuhan dasar (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri) mulai menunjukkan arah kecenderungannya
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosionalnya masih labil dan belum terkendali seperti pernya-taan marah, gembira atau kesedihannya masih dapat berubah-ubah dan silih berganti dalam yang cepat
Kecenderungan-kecenderungan arah sikap nilai mulai tampak (teoritis, ekonomis, estetis, sosial, politis, dan religius), meski masih dalam taraf eksplorasi dan mencoba-coba.
Merupakan masa kritis dalam rangka meng-hadapi krisis identitasnya yang sangat dipengaruhi oleh kondisi psiko-sosialnya, yang akan membentuk kepribadiannnya.


Remaja Akhir


(14-16 Th.s.d.18-20 Th)


Fisik

Laju perkembangan secara umum kembali menurun, sangat lambat.
Proporsi ukuran tinggi dan berat badan lebih seimbang mendekati kekuatan orang dewasa.
Siap berfungsinya organ-organ reproduktif seperti pada orang dewasa.


Psikomotor

Gerak gerik mulai mantap.
Jenis dan jumlah cabang permainan lebih selektif dan terbatas pada keterampilan yang menunjang kepada persiapan kerja.

Bahasa

Lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu yang dipilihnya.
Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung nilai-nilai filosofis, ethis, religius.

Perilaku Kognitif

Sudah mampu meng-operasikan kaidah-kaidah logika formal disertai kemampuan membuat generalisasi yang lebih bersifat konklusif dan komprehensif.
Tercapainya titik puncak kedewasaan bahkan mungkin mapan (plateau) yang suatu saat (usia 50-60) menjadi deklinasi.
Kecenderungan bakat tertentu mencapai titik puncak dan kemantapannya

Perilaku Sosial

Bergaul dengan jumlah teman yang lebih terbatas dan selektif dan lebih lama (teman dekat).
Kebergantungan kepada kelompok sebaya berangsur fleksibel, kecuali dengan teman dekat pilihannya yang banyak memiliki kesamaan minat.

Moralitas


Sudah dapat memisahkan antara sistem nilai – nilai atau normatif yang universal dari para pendukungnya yang mungkin dapat ber-buat keliru atau kesalahan.
Sudah berangsur dapat menentukan dan menilai tindakannya sendiri atas norma atau sistem nilai yang dipilih dan dianutnya sesuai dengan hati nuraninya.
Mulai dapat memelihara jarak dan batas-batas kebebasan- nya mana yang harus dirundingkan dengan orang tuanya.

Perilaku Keagamaan

Eksistensi dan sifat kemurah-an dan keadilan Tuhan mulai dipahamkan dan dihayati menurut sistem kepercayaan atau agama yang dianutnya.
Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati nuraninya sendiri secara tulus ikhlas
Mulai menemukan pegangan hidup

Konatif, Emosi, Afektif dan Kepribadian

Sudah menunjukkan arah kecenderungan tertentu yang akan mewarnai pola dasar kepribadiannya.
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosinalnya tampak mulai terkendali dan dapat menguasai dirinya.
Kecenderungan titik berat ke arah sikap nilai tertentu sudah mulai jelas seperti yang akan ditunjukkan oleh kecenderungan minat dan pilihan karier atau pendidikan lanjutannya; yang juga akan memberi warna kepada tipe kepribadiannya.
Kalau kondisi psikososialnya menunjang secara positif maka mulai tampak dan ditemukan identitas kepriba-diannya yang relatif definitif yang akan mewarnai hidupnya sampai masa dewasa.

0 komentar:

Posting Komentar